for english review, scroll down until you see the yellow color tiles.
synopsis: Orbiting a planet on the brink of war, scientists test a device to solve an energy crisis, and end up face-to-face with a dark alternate reality.
INDONESIAN REVIEW |
“luar biasa dengan kejujuran yang membuat film ini bernyawa dalam hangat dan tawa dikepahitan realita”
Ketika yang lain berkutat pada eksplorasi di romansa, histori perang,
fantasi sementara film ini mencoba mengajakmu pada realita pahit yang perlu
kamu rasakan disetiap menitnya. Jujur, film yang disutradarai Sean Baker
memberikan sebuah kejujuran dalam kehangatan, humor, intim, pertualangan summer
pada sekelompok dari kacamata anak kecil dan orang dewasa.
Pada dasarnya seperti pertualangan drama pada realita, Mooney, perempuan
manis kecil tinggal di balik megahnya istana Walt Disney, berpetualang kemana
saja bersama temannya yang memiliki ibu yang lepas kontrol tapi tetap mengalir
rasa kepedulian, kasih sayang bagi anaknya. Ceritanya memang begitu simpel,
cuma pertualangan realita hidup tapi dampak setelahnya begitu mendalam.
Hasil ramuan Sean Baker dan seluruh tim krunya membuat film ini begitu
hangat sehangat summer dan senyuman anak kecil, lucu dan sangat simpatik. Hal
yang membuat film ini bekerja dengan baik ialah kejujuran di dalamnya. Kejujuran
disetiap scene yang membuat film ini bernyawa walau kita tak menyadari fakta
bahwa kita sudah begitu intim dengan cerita dari keseharian suatu kelompok dari
setiap problemnya, pertualangan dari anak dan orang dewasa juga konflik
karakter yang membawa penontonnya berlabuh di titik ending, titik dimana tangis
tak terbendung, I mean how can you hold your tears for that. Benar-benar kisah
pahit yang diramu dengan eksekusi yang tepat. Melihat semuanya dalam kedetilan
dan penjajaran kisah yang terasa nyata.
Depiksi anak kecil di film ini betul-betul lugu polos, petualang, namun
bebas kemana saja mencari kesenangan tanpa memikirkan beban apapun, walau es
krim baginya sudah menjadi hal yang dirasa paling istimewa baginya. All this
works because of this sweet, Brooklynn bersama cast anak kecil lainnya. Bria
Vinaite memerankan karakter ibu yang totally buruk, hancur, bisa dibilang emang
ga cocok menjadi seorang ibu tapi bagaimana setiap kali permasalahan anaknya,
dia tetap peduli, dia tetap memberikan sebisanya kasih sayang, dengan itu tercipta
hubungan ibu-anak telihat kuat disini. Kemudian manager motel yang betul-betul
penuh tanggung jawab, keayahan, kebaikan hatinya, diperankan dengan luar biasa
oleh William Dafoe—jarang-jarang loh liat dia dapat role orang baik haha
apalagi dapat nominasi oscar, ye kan? Bila ada kategori Best Actress buat anak
kecil di Oscar, I bet my life for Brooklynn manis.
Sinematografi yang apik memberikan gambaran betapa luasnya dunia, betapa
luasnya bayangan dibalik megahnya bangunan tinggi, menyembunyikan realita yang
pantas dipertanyakan dan direnungkan. Bagaimana kehidupan seorang anak harusnya
menyenangkan, hidup jauh dari kepahitan yang tak harus dipikirkannya, dan
menetap dalam kebahagiaan dimana dunia miliknya dan tak seorangpun boleh
mengganggu dan merenggut senyuman seorang anak, walau betapa pedihnya realita itu.
Memang bukan hanya soal anak tapi juga orang yang hidup disana. Sungguh
prihatin. The Florida Project, bukanlah sebuah film melainkan refleksi nyata
yang menarik kepala anda untuk melihat apa yang ada di balik bayangan yang akan
disaksikan, dan dirasakan.
Menurutmu gimana?
Tulis dikomen!
HAVE A NICE DAY AND LIVE FOR MOVIES!
RATING:
9.5/10
|
When
another film is busy to explore the romance, war history, fantasy, superhero
while this one guided you into the poignant reality that you have to see and
feel every minute. When I say poignant reality, doesn’t mean it’s gonna be
melodramatic, directed by Sean Baker and he gives honesty to it in warm,
joyful, intimate, summer adventure on a community lives in a shadow from
perspective of kids and adult.
Basically
just adventure on a bitter sweet story, Mooney, little sweet girl living behind
the gorgeous big city where Disneyland stand, adventure to anywhere she can
with her friends and having a troubled mother that loving her much in her
mother’s way. The story is simple, because it’s reality but you have to put
your sense so it can transcend its emotion.
Sean Baker
did it again on this one, it’s warm as summer as the kids smiling, joyful
humor, and very sympathy. Those things works very well because of its honesty.
I feel the soul of this film alive because of its honesty and we unaware of
facts that the story and character is so intimate through the everyday life of
the community, the problems, kids perspective and so the adult until the
conflict of the characters bring us into the place where it ends with tears, I
mean how can you hold your tears. That ending is so incredible. How poignant in
a right execution and makes it real with its detail of life.
The
depiction of kids that so playful, adventurous, free to anywhere else they can
go, finding happiness even just the ice cream is the perfect menu in the world
for them. All this works because of this sweet, Brooklynn with another little
cast. Bria Vinaite showing her range in first role, playing a mother that
totally broke, rebellious but having much care and love for her kid, and how
Vinaite create such a solid bond to children and it’s beautiful. Then the motel
manager that full of respect and fatherness, kindness, played by William
Dafoe—it’s kinda rare to me seeing him in that kind of role. If there’s best
children actress/actor on Oscar, I bet my life for Brooklynn.
The
gorgeous and epic cinematography captured on how big this world, how big the
shadow behind ‘the building’, hiding the reality that needs to be question and
think. How the life of that kids needs to be safe and nice, living in ‘that’ reality
that shouldn’t be thought of, and just live in happiness where the world just
for them and nobody can steal the smile. I know it’s not just about a children
but also the community behind. I really loved this work. The Florida Project,
is not a film but a truth reflection that grab your head to see what’s going on
and think and realize about it.
What do you
think?
Write down
below!
HAVE A NICE
DAY AND LIVE FOR MOVIES!
RATING:
9.5/10
|
INDONESIAN
REVIEW
|
Untuk film sejenis ini, sungguh susah
diungkapkan dengan kata-kata selain menunjukkan rasa sejenis kekaguman pada
kesuksesan film ini, membawa sebuah experience terasa luar biasa pada
penontonnya. I don’t care of the theme, selagi pegangan prinsip kuat, takkan
pasti terpengaruh apapun itu bentuknya.
Summer di italia, Elio bertemu dan
berkenalan dengan Oliver untuk pertama kalinya. Elio terlihat risih dan
merasa terganggu dengan kedatangannya, dan tanpa dirasa dia tumbuh untuk
menyukainya. Ini kisah cinta pertama Elio yang akan selalu terkenang
dihatinya.
Fak, lagi nulis kembali baper. Begitu
banyak bertebaran film bertemakan LGBT dengan unsur First Love Story dengan
masing-masing keunikan dan tujuan menyinarkan maksudnya. Betapa bagusnya film
ini sampai membuatku terdiam dan jelas, film ini memberikan experience
romance yang lebih daripada romance straight malahan. Sebenarnya hal utama
dari film ini tak hanya persoalan kisah cinta pertama, tetapi juga mengenai
embrace dan empowerment dalam cinta, walaupun itu sesama jenis dan dalam
kasus ini, Oliver dan Elio terlibat dalam dinamika kisah cinta sesama jenis.
Aku
suka bagaimana setiap rajutan film ini begitu kuat dan tepat disegalanya.
Menontonnya serasa, kisah yang diceritakan mengalir normal begitu saja, bagai
tertawa hangat pada momen-momen, tetapi ketika mencapai sebuah ending, hasil
yang membuat hati kita tergoyah dengan maksimal. Bagaimana cerita tak hanya
bertutur begitu saja, tetapi membuat penontonnya untuk ikut meraba kisah
mereka, memahami sesuatu yang rasanya non-verbal, dan diikuti alunan musik
yang dengan cepat menyusup ke dalam hati.
Jujur,
Timothee disini memiliki great performance begitu juga dengan line-nya yang
betul-betul tercapture sosok karakter itu sendiri, bagaimana seorang remaja
yang hidup dalam dunia liberal yang diciptakan oleh orang tuanya. Timothee
dan Armie memiliki chemistry yang sangat kuat. Armie Hammer pun juga sama-sama
keren gilanya dalam performance.
Ketika
menontonnya, apalagi untuk tipe slow-burn dan sampai di ending, hal yang udah
terlewati bakal tetap dalam ingatan dalam kurun waktu lama. Belum lagi, hal
yang paling spesial disini ialah role parent, sungguh langka mendapatkan
orang tua yang bisa menerima apapun, dan memahami kondisi anak dengan baik
apalagi ketika kalian mendengar speech oleh ayahnya yang diperankan oleh
Michael Stuhlbarg dengan baik.
Everything
is about understanding, acceptance, and embrace.
p.s.
siapkan hati untuk menerima segala yang ada difilm ini.
Menurutmu
gimana?
Tulis
dikomen!
HAVE
A NICE DAY AND LIVE FOR MOVIES!
RATING:
9.8/10
|
ENGLISH
REVIEW
|
For a film like
this, it’s difficult to say or put any much words
about this than showing my expression on how I really love this film. This
film has an extraordinary experience and impactful in a long time. It’s been
4 days, and I never forget that, but my heart, damn, still hurt, help me!
Summer in Italy, Elio met and introduced to Oliver for the first time. Elio think that he is pain by his arrival, everyone likes
him, but Elio doesn’t, but somehow he grew to like
him. This is his first love that always in his heart.
Fuck, my heart! I’m
late to the party, I guess but so many LGBT films with using First Love Story
as the fundamental of its story then it goes to lightning the meaning or what
it would be. It’s such a great film that make me
speechless and to be clear, this gave me a romance experience more and more
than the straight romance instead. Actually the main thing is not just about
first love story, but also about embrace and empowerment of love, even in
this case.
I really like that
everything feels solid and right at the place. Watching it feels like the
story flowing like normally, probably laughing and trying to swim to their
story, until it goes to the ending, something that I never believe to be
happen when your heart is so weak but what you have to accept is so big. How
the story not just telling but involved the audience to understand the
character, everything that includes non-verbal matter, and it flows with the
great music by Sufjan Stevens that quickly stand
inside your heart.
Honestly, Timothee has a great performance so as his line on the
script that really capture on teenage itself, how a 17 year old boy living in
a liberal family that created by his parent. Also Armie
Hammer does a great job in it. How the chemistry is so strong that you felt
the entire moment.
When you see it,
even it’s slow-burn and until end, the moment that you just been through will
stay for long time. Not to mention, that the special thing is the role parent
in it, so rarely to see a parent, especially in cinema, seeing a parent that
can accept everything and understanding the condition of their kid. When you
hear the speech from Elio’s Father that played by
Michael Stuhlbarg very well.
Everything is about
understanding, acceptance, and embrace.
p.s. prepare your
heart for this film, man.
What do you think?
Write down below!
HAVE A NICE DAY AND
LIVE FOR MOVIES!
RATING:
9.8/10
|
GENRE
|
DRAMA MYSTERY HORROR ART-HOUSE
|
YEAR
|
2017
|
INDONESIAN REVIEW
"brillian dengan memanusiakan sesuatu dengan storytelling yang tak biasa"
WTF! Satu kata yang sering dilontarkan buat film ini dengan berbagai macam reaksi dan pendapat dari berbagai orang yang telah menikmatinya. Sungguh memisahkan penonton dalam interpretasinya masing-masing. Well, yes! I agree that this is so fuckin’ insane.
Jujur aku bingung mau jelasin soal sinopsis yang betul-betul mendeskripsikan isi sebenarnya, but kurang lebih menceritakan tentang pasangan yang hidup tenang dan damai, dirusak oleh kedatangan orang asing.
Tahun ini banyak film yang memberikan pengalaman yang semakin unik, kali ini mother! datang dengan ambisius membawa materi dan esensi yang bisa dibilang cukup berat dan bisa gagal paham. I can say, film ini memiliki writing yang begitu brilian dan film yang disutradarai oleh Aronofsky ini secara keseluruhan seperti tidak memiliki plot karena semuanya bersifat metafora didampingi simbolis. Dengan marketing yang demikian, yang membangkitkan kesan horror dibandingkan dengan apa yang akan penonton saksikan memberikan reaksi yang luar biasa. CINEMASCORE memberi nilai F, dan banyak kritikus bahkan reviewer lainnya yang kebanyakan mungkin tidak siap dan tak mampu menerima sesuatu yang rasanya memang tak masuk akal.
Film ini bisa dibilang tidak jelas dalam pace bahkan ceritanya yang terasa melompat-lompat, ya memang aku akui rasanya seperti itu. Tetapi bagiku ada beberapa tujuan mengapa Aronofsky membuat hal seperti itu. It’s unusual in storytelling dan film ini crazy-super-double-insane ride. Kemudian perbedaan kontras pada perpindahan adegan, kadang cepat kadang lambat, belum lagi kepikiran dengan apa yang ingin Aronofsky ceritakan.
He’s not a god because of this, he’s still him. Seperti yang orang bilang dan deeply agree bahwa film ini memiliki sangkut paut dengan cerita biblical. Film ini lebih kepada menyoroti pandangan seorang mother (I don’t want to spoil) dari awal hingga sekarang ini. Dimana begitu jelas bahwa Aronofsky ingin penontonnya untuk tahu dan merenungi. Pada dasarnya seperti memanusiakan sesuatu agar bisa dimengerti oleh manusia yang terkadang kurang terketok hatinya. Pandangannya terhadap rumahnya (kalimat metafora) yang betul-betul menjadi nightmare gara-gara kita. Kemudian mengkritisi sifat manusia yang tidak ada puasnya dan berbagai macam interpretasi lainnya.
Tetapi dilain sisi, walau everything feels brilliant, cerita yang dibawakan terkadang kurang klik di first-act untuk first-time watch walau pada akhirnya hingga credits aku terdiam dan memikirkan soal ini sepanjang hari. Ini adalah sebuah bahasan general yang harus kita renungi.
Kemudian aku ingin memberi apresiasi pada Jennifer Lawrence, performancenya bagus walau rada trying dan agak lain ngeliat dirinya yang begitu soft. Dan pada interview dengan THR dia mengakui bahwa karakter yang dia bawa kali ini sungguh berat dan diluar dari capabilitynya. Selain itu, para cast terlihat begitu bagus terutama Michelle Pfeiffer.
Aku rasa Aronofsky sangat berani dan siap menerima apapun reaksinya. Ini adalah sajian yang membuatku takjub sekali atas isi yang ingin dia sampaikan. Merangkum cerita yang rasanya banyak sampai berabad-abad menjadi dua jam yang berhasil menampar pipi gua tanpa ada merah.
Akhir kata, tak semua orang bisa menikmati dan mempunyai satu pemikiran yang sama, dengan reaksi yang membludak dan ragam interpretasi walau terkoneksi dalam benang merah, membuat Aronofsky merasa berhasil membuat film ini bahkan Martin Scorsese memberi dukungan penuh padanya. Tetapi sangat disayangkan, ketika dia membeberkan maksud (yang masih belum aku baca) dari film ini. Seharusnya dibiarkan hal tersebut sampai pada masanya maksud dari film itu terkuak dan sukses. Banyak film yang berada dalam proses ini yang pada akhirnya berhasil di titik terakhir dan tetap tidak membeberkan esensinya. Tetapi keputusan sudah terjadi, selagi kita memahaminya, jadikan film ini bagai refleksi untuk kita sebagai manusia.
P.S. Kalau nonton film ini, nonton sampai credits habis dengan mendengarkan lagunya yang begitu sedih.
Menurutmu gimana?
Tulis di komen!
HAVE A NICE DAY AND LIVE FOR MOVIES!
RATING:
9.4/10 |
"brilliant on how humanize something on its point of view that remarkable to be reflection"
WTF! One word that is often made for this movie with various kinds of reactions and opinions from various people who have enjoyed it. It really separates the audience in their respective interpretations. Well, yes! I agree that this is so fuckin 'insane.
Honestly I'm confused to be explain you about the synopsis that really describes the actual content, but rather telling that, so this is about a couple who live in peace, destroyed by the arrival of strangers.
Many films this year come with unique experiences, this time mother! comes with ambitious move in material and essence which can be said quite heavy and possibly misunderstood. I can say, this movie has a brilliant writing and the film directed by Aronofsky as a whole as it doesn’t have a plot because everything is metaphorically accompanied by symbolism. With such marketing like that, which evokes a horror impression compared to what viewers will see to give a tremendous reaction. CINEMASCORE gives F grade, and many critics and even other reviewers who are most likely to be unprepared and incapable of receiving something that feels not logic.
This movie is arguably unclear in the pace and even the story that feels like hopping, yes, I admit it. But for me there are some reasons why Aronofsky makes such a thing. It's unusual in storytelling and it's like a crazy-super-double-insane ride. Then the differences of every event and action that feels contrast, sometimes fast-paced sometimes slow-paced.
He's not a god because of this, he's still him. As some of people say and deeply agree that this film has a strong connection with a biblical story. The film is more about highlighting the views of a mother (I do not want to spoil) from the beginning until now. It is so clear that Aronofsky wants his audience to know and contemplate. It's basically like humanizing something to be understood by people who are sometimes poorly tainted. Her (mother) point of view of her house (metaphorical sentence) is really a nightmare because of us. Then also criticize the unsatisfied human nature and other interpretations.
But on the other hand, though everything feels brilliant, the story is sometimes lacking in first-act for first-time watch although eventually until credits I'm speechless and think about it all day long. This is a general discussion that we should look forward to. Also, because this film has a story like an open interpretation, and seeing like that, it possibly getting misunderstood.
Then I want to give Jennifer Lawrence an appreciation, her performances are good though it's rather trying but not in her natural sense and it’s weird to see her so soft in this film. And in the interview with THR she acknowledged that the character she brought this time was really heavy and beyond her capability, plus pray for her diapraghm. In addition, the casts look so great especially Michelle Pfeifer.
I think Aronofsky is very bold and must ready to accept any reaction. This is the dish that makes me wonder at what he wants to say. Shorten the story that feels like centuries because it is so many that managed to slap me without any red.
Finally, not everybody can enjoy and have the same thought, with the overwhelming reaction and the variety of interpretations but one is always the same, making Aronofsky feel successful in making this film even Martin Scorsese giving full support to him. But very unfortunate, when he explains the meaning, the methaporical in it (which I still haven’t read) from this movie. It should be left to the point where the intentions of the movie were reaching a successful. Many great films were in this process that ultimately succeeds at the last point and still does not reveal the essence of it. But the decision has taken place, as long as we understand it, make this movie as a reflection for us as a human being.
P.S. If you watch this film, watch until end even the credits by listening to the song.
What do you think?
Write down below in comment!
HAVE A NICE DAY AND LIVE FOR MOVIES!
RATING:
9.4/10 |
This is basically, of course my opinion and I write it all just for learning, sharing or inform you about the beauty of cinema. Nothing ugliness in cinema because everybody has a perspective and feeling, it's just the way you see that affect on your base logic thinking.
for english review, scroll until you see the yellow highlight. INDONESIAN REVIEW TIMECRIMES begitu simpel tanpa mengelaborasi...