Sunday, October 29, 2017


GENRE
DRAMA ROMANCE
YEAR
2017

DIRECTOR
EDWIN
WRITER
GINA S. NOER
PRODUCED BY
MESKE TAURISIA, MUHAMMAD ZAIDY
CINEMATOGRAPHY
BATARA GOEMPAR, SIAGIAN
MUSIC BY
MAR GALO, DAVE LUMENTA
EDITING BY
W. ICHWAN DIARDONO
CAST
PUTRI MARINO, ADIPATI DOLKEN, GRISELDA AGATHA,
CHICCO KURNIAWAN, CUT MINI


for an english review, you can scroll down until you found the red font style.
trailer of this film down below!


INDONESIAN REVIEW




"a great exploration of teenage love with boldness and dark to give a bittersweet and pain emotion to the audience and it's so related"

Edwin, yang terkenal akan film art-housenya yang menghampiri festival internasional dengan materi esensi yang begitu unik, kuat dan tegas. Kali ini dia muncul dalam sebuah karya yang menunjukkan bahwa dirinya juga bisa membuat sebuah film mainstream walau gaya art-house tetap takkan bisa dilepaskan.

Kisah cinta pertama Lala bertemu dengan Yudhis, anak baru yang tertarik padanya. Tanpa waktu lama, mereka menyatu padu. Kemudian Yudhis menginginkan cinta mereka selamanya.

Kurang lebih begitu. Jika film romance indonesia lebih identik pada hal yang memanjakan fantasi sang penontonnya dengan sweet romance yang lebih buruknya, terlalu berlebihan, tanpa ada sesuatu yang spesial lagi, bahkan formula yang sama dan membuat hal itu terasa klise. Film Posesif tampil beda yang membuat film ini menjadi sebuah sajian spesial dalam rasa yang begitu nyata. Tampil bagai apa adanya dan membuat penonton tenggelam dalam sebuah emosi yang diciptakan oleh Edwin melalui cerita dan karakternya.

Hal yang paling gua sukai dari film ini dan membuatnya tampil begitu spesial di hati gua sampai sedikit bercarut di story instagram ialah, bagaimana meramu sebuah kisah yang mengeksplorasi cinta begitu deep, dan tegas. Sebuah eksplorasi cinta dalam rasa nyata tanpa ada sesuatu yang berlebih. Meramu kisah Dark Romance berbumbu thriller cukup begitu related, karena penciptaan karakter dan jalan kisah mereka seperti sebuah pengalaman kebanyakan orang dikonversikan dalam sebuah visual dan emosi sehingga tercipta seperti sugesti nyata kepada penonton bahwa kisah ini betul-betul related. Sikap seorang posesif betul-betul digambarkan dengan baik, bagaimana kerumitan sebuah hubungan didalamnya, sebuah pengaruh dan dampaknya. Everything feels solid.

Sang castnya, Putri Marino dan Adipati Dolken memberikan sebuah performance yang luar biasa terutama Adipati Dolken yang, jujur, gua kagum banget untuk film kali ini, perubahan emosi, tindakan, sebuah pencapaian dan keberanian yang lebih-lebih top untuk film seperti ini. Belum lagi, first acting untuk Putri Marino, tetapi dia udah menghidupkan banget sosok Lala yang hidup dalam kebimbangan dan masih dalam tahap mengeksplorasi apa yang namanya cinta. Supporting characters nya juga tak kalah, Cut Mini dan temen-temen Lala yang gua rasa juga membangun.

Permainan cerita yang tepat oleh Gina membuat mataku terfokus dalam kisah cinta mereka dengan backstory yang gua rasa cukup. Lala dan Yudhis tampil dengan chemistry yang kuat dan jangan disangka bahwa kisah cinta mereka sweet, morelike bittersweet and pain, sebuah kerumitan yang
dikupas dengan alasan yang membuat semakin tahu kekuatan cinta mereka. Penggunaan teknik kamera dan shots yang menyisipkan tambahan emosi kepada penonton akan isi kepala dan hati sang kedua karakter terlihat jelas dan gua suka itu. Dan yah, musiknya! Like every reviewer said, bahwa ketepatan penggunaan musik yang begitu mengatur mood dan diadegan yang sangat tepat, dan Sheila On 7 bakal membuatmu menyanyi dalam iringan. Siap-siap dengan perubahan-perubahan yang seperti banting setir dan hal itu tepat kali untuk memancing emosi untuk tenggelam dalam kisah mereka. Ending? Gua rasa mix, happy and sad, it's all yours thought.


Of course ini sebuah pengalaman yang berbeda dan perubahan sinema indonesia yang lebih baik, ini karya Edwin pertama kali yang gua tonton di bioskop dan luar biasa. Film ini juga important buat para-para audiens indonesia. Tonton dan nikmati dalam sebuah kerumitan emosi.

HAVE A NICE DAY AND LIVE FOR MOVIES!

RATING:
8.7/10

ENGLISH REVIEW


"a great exploration of teenage love with boldness and dark to give a bittersweet and pain emotion to the audience and it's so related"


Edwin, who is famous for his art-house films that go to an international festival with essence material that is so unique, strong and firm. This time he appears in a work that shows that he can also make a mainstream movie even though the art-house style still can't be released.

Lala's first love story met Yudhis, the new student who was attracted to her. Without long, they are united. Then Yudhis wants their love forever.

More or less so. If the romance films of Indonesia are more identical to the things that spoil the fantasy of the audience with sweet romance, which in a worst case; too much, without anything special, even the same, same formula and make it feel cliché. Posesif film are different, being a special dish in a taste so real. Shown how it is and makes the audience immersed in the emotions created by Edwin through stories, characters and techniques.

The thing that I love most about this movie and make it look so special in my heart that make me released one in a repetition of cursed words in my instagram story, that this movie explores a love story that can be practically destructive. An exploration of love in real sense without anything
excessive. Movies that are as fleeting as dark romance and even on certain scenes when audiences see something thrilling like the main thriller. how the creation of characters and the way their story is like an experience of most people converted in a visual and emotion so as to create such a real suggestion to the audience that this story is really related. The attitude of a possessive is really well described, how complex a relationship is, an influence and impact. Everything feels solid.

The cast, Putri Marino and Adipati Dolken deliver a remarkable performance especially Adipati Dolken, to be honest, I am so amazed for the film this time, the change of emotion, action, achievement and courage are even more top for movies like this. Not to mention, first acting for Putri Marino, but she's been turning on Lala who lives in a state of uncertainty and is still in the stage of exploring what her name calls love. Supporting his characters are also not lost, Cut Mini and my friends Lala I think is also building.

How the story is composed by Gina made my eyes focused on their love story with a backstory that I felt was enough and interesting plot. Lala and Yudhis perform with strong chemistry and do not think that their love story is sweet, more like bittersweet and pain, a complexity that is peeled off on the grounds that make me know more about the power of their love and reason to be. The use of camera techniques and shots that insert additional emotion to the audience about both of the
characters think and felt and I like it. And well, the music! Like every reviewer said, that the accuracy of the use of music is so set the mood and very precise, and Sheila On 7 (Indonesian Band) will make you sing in the accompaniment. Get ready with swinging changes and it's just the right thing to provoke emotions and thoughts to make the audience drift in their emotions, feelings through their stories. Ending? I think, happy and sad, it's all yours thought.


Of course this is a different experience and revolution in Indonesian cinema are getting, better, this is the first Edwin work I watched in theatre and it's amazing.


HAVE A NICE DAY AND LIVE FOR MOVIES!

RATING:
8.7/10




Sunday, October 22, 2017

source video: YouTube VICE
p.s for english user, you can see after below paragraph

INDONESIA:

Setelah film sekuel yang memuaskan para kritikus maupun kebanyakan cinephile, pernah gak, terlintas dipikiranmu bagaimana Dennis, yang merupakan sutradara handal yang biasanya di film-film indie, melakukan kerjanya kepada studio film terbesar? Kurang lebih, behind the scene lah, tetapi ini lebih kepada bagaimana para tim Dennis mulai dari para aktor hingga tata visual meramu sebuah hasil yang telah memukau penonton beberapa minggu yang lalu. So, let's check it out!

Kalau belum ngeliat review gua tentang film ini, lu bisa klik linknya di bawah ini!


CLICK THIS!


ENGLISH:

After the satisfying sequel (even I don't expect this would exist but it exist) to any critics and cinephiles, have you ever wonder how Dennis, a great, great director which used to be directing in indie film, doing his work on a big studio? Kinda ridiculous to create that sentence, I mean Dennis, Blade Runner. It's like behind the scene but more like how the Dennis crew working from the cast until the arrangement of visualization, resulting a great impression to the audience by its substance and style. So, let's check it out!

CLICK THIS!


If you haven't read my review, you can click the link below!



HAVE A NICE DAY AND LIVE FOR MOVIES!



Saturday, October 21, 2017




P.S. FOR ENGLISH REVIEW, SCROLL DOWN 
UNTIL YOU SEE THE RED FONT STYLE!



INDONESIAN REVIEW

Tertawa dalam ironi yang menyedihkan, benar-benar menyedihkan, tetapi begitulah realita yang ada. Film pendek yang aku tonton dari jauh hari ini memberikan sebuah pengalaman menonton yang begitu unik, materi penting lewat sci-fi dalam bumbu dark humor khas Don Hertzfeldt. Memaparkan realita pahit dalam rasa terpukau. Sungguh, film ini begitu unik sampai melibatkan pemikiran dalam merenunginya.

Basically, menceritakan tentang Emily yang merupakan seorang gadis kecil, bertemu dengan dirinya dari masa lalu dan mengaku bahwa dirinya adalah generasi ke-tiga Emily untuk menyampaikan pesan penting pada generasi setelahnya.

Sungguh sebuah film pendek yang mampu membuatku tertawa akan ironi yang begitu menyedihkan. Bagaimana Don meramu sebuah komposisi yang brilian dalam mengajak penontonnya untuk mengeksplorasi dunia yang namanya Outernet, which is kebalikannya dari internet yang kita kenal sekarang. Tak hanya itu, Don mengajak kita akan kisah first-generation Emily menyangkut masa lalu yang telah dilaluinya dan berakhir dalam pertanyaan yang seakan membuat Emily Generasi Ke-tiga terdiam. Hingga pesan akhir yang betul-betul penting untuk kita semua.


Jujur, sampai berkali-kali gua untuk bisa menyerap cerita film ini dan anehnya, malah tidak membosankan, hingga pada titik akhir menghasilkan sebuah kesimpulan dalam benakku. Jujur, film ini begitu brillian, memperlihatkan sebuah kisah bagaimana Emily bertemu dan menjalin kisah dengan yang lain, ketika Emily sampai pada titik terakhir, memori menjadi sebuah hal detail penting baginya. Salah satu perkataannya membuat diriku terdiam. Sungguh, menampilkan seni yang jujur akan ironi bahwa takkan ada yang bisa kita tinggalkan saat mati dan satu-satunya yang ingin disimpan selalu ialah memori.

Yang membuatku lebih takjub ialah, ketika film ini selesai, kesannya masih tetap berjalan, membuat diriku merenungi akan hal yang disampaikan pada film ini. Sungguh, kalian harus menonton film ini karena apa yang disampaikan betul-betul harus kita pahami.

Life always goes forward, never missed any detail moment you had, because you only felt when something missing. Appreciate it, then undirectly you already appreciate the life itself to be meaningful.

HAVE A NICE DAY AND LIVE FOR MOVIES!

RATING:
9.8/10

ENGLISH REVIEW

Laughing above the ironic that so wrench, but that’s the reality of it. This short film I’ve seen which is long ago, giving me something extraordinary and unique by it’s important substance through clever sci-fi and dark humor by Don Hertzfeldt. Showing you the bittersweet of life but impressive that also thought-provoking in a meditative way.

Basically, telling about Little Emily, meeting herself from the past and admit that she is the third of generation of her (Emily) for giving an important message before facing the true world.

This film is so amazing that could make me laugh above the ironic at some moment. How Don create the composition that so brilliant and joining the audience to explore the world of Outernet, the otherwise of internet, most of you know now. Not only that, Don grab my attention to Emily Third-Generation’s backstory that she been through and always ended up with question or statement that make the third generation is speechless or sort of. Until the last minutes of important message to all of us.

Honestly, I could watched this over and over to know fully of this film and kinda strange that this film is never bored me, until where I can conclude my thoughts. In my opinion, this film is so clever, showing me how Emily in the past met some people and having a strange relationships until the point where she thoughts that memory is so important detail to her. One of her says is make me speechless. This film has a true art of life itself that nothing left behind and people trying to save the memory they had in that small black thing because life is always goes forward.



What I more impress is, when this film is done, the impression still going on me, making myself to realize and think of the film. Really, this is a film that you must see and I’m really recommend it!

Life always goes forward, never missed any detail moment you had, because you only felt when something missing. Appreciate it, then undirectly you already appreciate the life itself to be meaningful.

HAVE A NICE DAY AND LIVE FOR MOVIES!

RATING:
9.8/10


Friday, October 13, 2017





ENGLISH

STRANGER THINGS SEASON 2 TRAILER IS COMING!!!! CHECK OUT DOWN BELOW NOW!

p.s sorry, I’m not allow myself for seeing the trailer for more, so let me know what you think down below!

Tell me how excited you are about this!!

HAVE A NICE DAY AND LIVE FOR MOVIES


BAHASA INDONESIA

TRAILER TERAKHIR STRANGER THINGS SEASON 2 TELAH DIRILIS!! CEK TRAILERNYA DI BAWAH!

p.s sorry, gua ga mau ngeliat trailernya biar pas nontonnya lebih berasa fresh, cuma opini gua, so kasih tahu ke gua gimana trailernya?

Seberapa excitedkah kalian buat yang satu ini?

HAVE A NICE DAY AND LIVE FOR MOVIES!



TRAILER




ENJOY THE FINAL TRAILER!!



ENGLISH

The trailer is already come out few hours ago and it’s completely different than I thought it will be. I’m like, “ooh, is this a new style of X-MEN spin-off in film?” Look at the vibe, the style, it’s horror. I felt that A Cure for Wellness vibe; that hallway, that washing machine. I think it will be different than other in that universe. I do have a good attention to this, I mean I’m excited though. Actually there’s two reason that makes me so excited for this even I think the trailer just, yeah, like that. First, Logan had increased my interest again in X-MEN, Second, there’s Anya Taylor-Joy!!! How can you not love her! Probably I’m too much but I liked her a lot.

One question, how excited you are?
Tell me in a comment section

HAVE A NICE DAY AND LIVE FOR MOVIES


BAHASA INDONESIA

Trailernya sudah muncul di youtube beberapa jam lalu dan gua rasa ini bakal beda dari yang gua bayangkan. Gua ngerasa spin-off yang satu ini memberikan sebuah style yang begitu berbeda, style horror dengan vibe A Cure for Wellness, lu bisa lihat dari koridornya, mesin cuci dan kesannya mirip aja gitu. Gua cukup excited buat yang satu ini, tapi ada dua alas an kenapa gua turut excited, pertama, karena Logan udah ngebangkitin rasa interest kepada X-MEN films, kedua, Anya Taylor-Joy!!! I loved her so much.

Satu pertanyaan, seberapa excited kalian dengan film ini?
Kasih tahu ke gua di bagian komen!

HAVE A NICE DAY AND LIVE FOR MOVIES!


TRAILER



ENJOY!!

Tuesday, October 10, 2017


Film Blade Runner 2049 yang baru saja dirilis beberapa hari yang lalu memberikan sebuah experience yang wah bagi gua dan menggunakan formula sci-fi yang jarang dipakai untuk masa modern begini tetapi apa yang diterapkan oleh Dennis memberikan sebuah sajian yang luar biasa. Perlu diketahui, ada beberapa hal ketika anda ingin menonton film ini dan mungkin saja bisa merubah pemikiran karena sungguh, film ini jauh dari apa yang kalian lihat di trailer and I don't think the trailer is misleading. So langsung aja ke yang pertama.


1. Blade Runner 2049 merupakan sekuel film Blade Runner pada tahun 1982



Banyak orang yang tidak tahu, apalagi penonton yang sekedar ingin pergi ke bioskop, menikmati film, selesai dan pulang membawa kabar;entah itu baik atau buruk tergantung kepada cara berpikir mereka. Dan banyak dari teman gua tidak mengetahui bahwa film ini merupakan sekuel atau lanjutan dari film pertama, so bagi yang belum nonton film pertamanya jelas banget bakal kebingungan dan ngerasa lost dalam menit-menit penayangannya.


2. Style plot dan pace Blade Runner

Film sekuel maupun yang pertamanya, memiliki kesamaan style dalam plot maupun pace. Bagi yang udah nonton trailernya bakal tertarik banget dan gua udah coba ke temen-temen kelas gua dan mereka pada takjub dan kepingin nonton banget. Dari trailer terlihat jelas bahwa aksi dan dunia sci-fi ditampilkan dengan indah, menakjubkan juga penuh aksi, so bakal menarik banyak audience berkat itu. Tetapi, banyak yang keluar dengan perasaan bingung, bahkan saat menonton ada yang terkantuk-kantuk bahkan keluar selagi dipertengahan film.


Mengapa reaksi itu timbul? Sudah ga nonton film pertamanya, bahkan ga tau kalo ada, ditambah lagi style plot dan pace-nya. Lengkap sudah penderitaan orang-orang itu, but not me and some of the audiences. Film ini memiliki plot yang menawarkan sesuatu yang berbau misteri tanpa ada aksi yang seperti kalian lihat di trailer. "Anjirr, actionnya mantap bener" that's the reaction I got from my friends. SO, THERE'S NO ACTION, cuma misteri dengan drama dicampur balutan thriller didalamnya. Pacingnya. Unsur inilah yang bikin orang terkantuk-kantuk. Pacenya sungguh lambat.





OVERALL, banyak yang bertanya-tanya apa maksud dari film ini? Bosan bener, niat ga yang buat film. I mean, what the hell of that question. Is it question actually? 


Yang jelas, film ini lebih menuntut anda untuk berpikir, menuntut anda untuk merenungi sesuatu yang bener-bener related dengan apa yang terjadi sekarang. Dennis dengan luar biasa memperkuat meaning yang udah dibangun di film pertamanya. Basically, film ini mengenai kemanusiaan, obsesi, hidup dan mati. Beberapa aspek yang begitu bold di dalam film ini. Yang jelas film ini dari kemasan bener-bener tidak menghibur and no for action lover tetapi bagi yang suka dengan hal yang misteri dengan model storytelling yang mendalam apalagi mendapatkan meaning, film ini cocok banget buat lu yang bakal ngerasain sensasi yang luar biasa.

I think that's all.
Menurutmu gimana soal film Blade Runner 2049?
Tulis dikomen!

HAVE A NICE DAY AND LIVE FOR MOVIES!
Baru saja film Star Wars The Last Jedi merilis trailer yang membuat para fan star wars terbujur kagum dan bahkan tiket pre-show nya dengan cepat diburu oleh para fan star wars yang menurut gua sangat dan sangat excited buat yang satu ini. Sementara filmnya sendiri akan dirilis pada 15 desember di amerika serikat dan biasanya sih, para penggemar dan penikmat star wars di asia lebih dahulu menikmatinya ketimbang asal negaranya.

So bagaimana dengan kalian?
Menurut kalian gimana nih?
So bagi yang belum nonton, tonton dulu trailernya.

HAVE A NICE DAY AND LIVE FOR MOVIES!


Sunday, October 8, 2017


"amazing spiritual story from nwr with his stylish color and shots, powerful and has great implied substance"

Well, kali ini ada film yang cukup kontroversial apalagi NWR, sang sutradara mendapatkan 'boo' dari beberapa orang tetapi dibalik itu juga, pada pemutarannya di Cannes, dia juga mendapatkan standing ovation.
ㅤㅤ
Well, inilah, Only God Forgives yang dirilis pada 2013. Film yang menceritakan sebuah pembalasan dendam akan saudaranya yang mati tetapi dia dihadapkan pada seseorang yang akan juga memburunya.
ㅤㅤ
Well, basically, gua jujur, masih ada beberapa (ga banyak juga ga sikit) yang belum gua mengerti atau ragu, tetapi gua udah bisa menarik sebuah kesimpulan dan pesan yang disampaikan dari film ini. Semakin lama gua menonton ini, ada saja hal yang bikin gua makin takjub ama film ini.Film ini bisa dinilai dari beberapa sisi;ada yang menilai bahwa film ini style over substance, ada yang mengatakan bahwa ini bagai film eksploitasi dengan balutan seni, dan bahkan menurut gua film ini memiliki gagasan spiritual. well, yang akan lu rasakan saat nonton ini; bosan bagi yang tidak biasa, kebingungan bahkan untuk simpati pada karakternya aja susah karena dangkal karakterisasinya.

Tetapi lu bisa mendalami dan memahaminya lewat aspek yang sangat berperan disini seperti warna, musik juga tindakan yang para karakter lakukan dan salut buat ekspresi Ryan Gosling walau terlihat datar. Gua suka pemilihan warna merah yang tepat, dan gua tetap ke impressed ama musiknya yang kesannya oriental tetapi juga tetap pada style NWR. NWR emang gausah diragukan lagi kalau soal visual apalagi musiknya.

Ada yang bisa lu ambil dari film ini. Memang karakternya terasa dangkal, tetapi lu bisa lihat bahwa ini seperti kisah hubungan antara tuhan (yang memutuskan) dengan manusia (sang pendosa) dimana main character disini merupakan orang yang selalu dihantui rasa bersalah, bahkan takut, dan dia juga dianggap sebagai boneka yang dikontrol oleh iblis lewat bisikan. It's like, dia kaya tersesat gitu,no spoiler, lu cari saja lebih lanjut, intinya hubungan tuhan dengan sang pendosa.Itulah hasil interpretasi gua sejauh ini, dan gua suka sama film ini dan bener-bener mengagumi karya NWR.

RATING 
9.1/10

Saturday, October 7, 2017



"its astounding, well-crafted and fucking great experience I ever had with also captured that we are human but not like a real human"


Film sekuel Blade Runner ini bisa dibilang membuat takjub sepanjang durasi walau jujur, experience yang bener-bener selangkah lebih maju ketimbang pendahulunya. Mengusung tema Sci-fi dystopian yang bener-bener dark dan sense yang real juga lampu neon tetep pada stylenya.

Menceritakan kisah Officer K yang menemukan suatu bukti rahasia yang mengarah pada Officer Blade Runner yang telah hilang 30 tahun yang lalu.

Hal yang paling membuat orang tertarik ialah, first, visual yang bener-bener mengugah selera, bener-bener eye-pleasing fantasi yang begitu menarik juga trailer yang memberikan aksi yang wah, second, It’s Dennis Villeneuve or Blade Runner sequel, baby! Which one are you? Dari kedua pilihan bakal terlihat bagaimana anda menikmati film ini dengan hasilnya;”bosen banget” atau “fuck, this is so damn good” yang membuka pandangan gua bahwa ni film jelas banget untuk orang tertentu.

Dari plotnya aja, udah slow-burns tetapi itu bener-bener penggalian materi yang begitu dalam walau pacing di sekuel ini lebih lambat ketimbang pertamanya. Still on purpose, membawa materi mengenai humanity, keobsesian, kasih sayang, dan berbagai diantaranya begitu tersampaikan dengan baik. Kisah yang dibawa ini terasa dark dan entah mengapa film ini memberikan sebuah sense yang real. Belum lagi misterinya yang bener-bener, boom.

Tak hanya itu, Roger Deakins, pasti udah tau kalau ini orang memberikan sebuah visual experience yang bener-bener memukau, warna-warna neon dan shot yang bener-bener terstruktur tetapi tampil wah. Tak hanya itu, telinga kita akan mendengar alunan futuristik dari komposer Hans Zimmer yang of course, it’s very well composed. Belum lagi, para aktor yang bener-bener well-performed apalagi Ryan Gosling yang kali ini kembali memukau gua dengan apa yang dia tunjukkan. ANA DE ARMAS, I LOVE YOU!!

Secara, ni film unggul banget dari yang sebelumnya dan gua akui tetapi entah kenapa pada satu sisi film ini tidak begitu se-memorable dengan yang pertamanya walau experience yang di sekuel ini lebih mantap. Like I said, untuk menikmati film ini perlu ditonton yang pertamanya, kalo film pertamanya lu udah ga suka, prediksi gua bakal no buat yang sekuel ini.

Menurutmu gimana, guys?
Share jawabanmu di komentar, ya!


HAVE A NICE DAY AND LIVE FOR MOVIES!

RATING
9.5/10

Wednesday, October 4, 2017

"Pretty intense with its reality of horror 
in lovely touch of color"

Film yang diadaptasi dari novel Stephen King memberikan sesuatu yang fresh dan belum lagi sang sutradara telah memberikan sesuatu dengan standard yang berbeda dari film-film yang pernah dibuatnya. Bener-bener kerasa style Stephen King itu sendiri, dari beberapa film adaptasi novel Stephen King, ini termasuk yang terbaik, gua akui.

Premisnya ini bener-bener buat gua tertarik dan agak nyesel karena udah nonton trailernya. Film ini menceritakan tentang suami istri yang mencoba membangun hubungan kembali, pergi ke villa yang jauh dari permukiman. Sang istri mencoba mengikuti kemauan gairah sang suami yang begitu aneh yang malah menjebak dirinya yang terantai ke tiang tempat tidur sementara suaminya pingsan akibat serangan jantung mendadak.

By that, gua udah langsung mikir, bagaimana dia bisa survive? Escape dari rantai itu, coba? Inilah yang menjadi sesuatu yang menyihir gua. But more likely, film ini menciptakan sebuah kisah yang bener-bener diluar dugaan gua dan adegan demi adegan memancing reaksi gua.

Ceritanya menurut gua tidak begitu solid, somewhat enough. Pada first-act nya gua merasa film ini begitu soul less walau menit setelahnya, kisah menjadi menarik. Belum lagi performance sang aktor aktrisnya yang begitu bagus dengan dialog yang easy-going dan bener-bener digali betul sehingga ktia bakal fokus dengan sang karakter utama dengan baik.

Mike Flanagan kali ini meramu kisah dalam arahan yang begitu baik apalagi warna-warna indah namun tersirat akan makna yang menurut gua betul-betul paham memberikan rasa kepada penonton terhadap dunia yang dirasakan oleh sang karakter utama.

Horror yang ditampilkan tak hanya dari keseraman kisah, keseraman dengan apa yang terjadi padanya atau apa yang akan terjadi selanjutnya, tetapi didalam cerita karya Stephen King ini, memberikan suatu realita yang lebih serem dan menghantui jiwa atau mental seseorang. Gua menyimpulkan bahwa ni film lebih ke arah survival daripada visual eerie maupun jumpscare, tetapi bener-bener menarik reaksi dan tantangan kepada penonton.

It's different type but entertaining and of course, film ini recommended. Coba tonton deh lalu komen soal pendapat lu!

HAVE A NICE DAY AND LIVE FOR MOVIES!

RATING:
7.7/10

Sunday, October 1, 2017


Film yang masuk kategori Out Of Competition di Cannes 2017 ini memberikan sebuah suguhan yang begitu hebat. Kalau dibandingin—entah bisa apa ngga—dengan John Wick, which ada sedikit kesamaan, gua lebih prefer ni film, it’s really dark, full-packed bloody action dan dramatis.

Menceritakan sebuah kisah mengenai Sook-Hee yang hidup dalam dunia yang begitu kelam dan menyedihkan, hidup dalam sebuah dendam dan takdir yang gelap, mencoba untuk bebas dari dunia itu.

Ini film indie yang benar-benar menyajikan film yang buat otak gua mau meledak, bukan karena sesuatu yang memusingkan tetapi bagaimana sutradara beserta krunya menyiapkan menu aksi yang begitu memukau, bukan hanya mengumbar soal aksi tetapi disini juga menunjukkan sesuatu yang begitu kelam untuk ditampilkan. Lewat camera movement yang sekilas mengingatkan gua pada Irreversible, gua sedikit terganggu dengan shaky-camnya tetapi itu tidak begitu menjadi big problem kepada kesan yang sudah terbangun dengan solid. Cerita yang ditampilkan begitu dark, it’s like, kalian berusaha untuk menghilangkan masa lalu yang kelam dan hidup dalam kebebasan yang hakiki tetapi hal itu kembali menerpa dan kembali seperti sedia kala. It’s ironic, yet depressing at some point.
ㅤㅤ
Gua ada nyebut full-packed bloody action, yes. Opening yang udah ngasih lu pemandangan berdarah dan disitu gua udah berpikir, hal yang akan terjadi selanjutnya bakal dark. Belum lagi permainan musik yang mengatur cepat lambatnya tensi, dan itu sungguh bagus. Castnya udah mantap plus performancenya udah hebat. Well, in the end secara konklusif, ini film udah bagus tetapi IMO, ini adalah film keren level bawahnya Cannes, level bawahnya aja udah bagus apalagi yang paling atas. Boom, kalian mesti tonton ini! One of my favorite action this year.

Menurutmu gimana?
Film action yang kamu suka?
Tulis dikomen ya!

HAVE A NICE DAY AND LIVE FOR MOVIES!

RATING 
8.7/10