Wednesday, October 4, 2017

"Pretty intense with its reality of horror 
in lovely touch of color"

Film yang diadaptasi dari novel Stephen King memberikan sesuatu yang fresh dan belum lagi sang sutradara telah memberikan sesuatu dengan standard yang berbeda dari film-film yang pernah dibuatnya. Bener-bener kerasa style Stephen King itu sendiri, dari beberapa film adaptasi novel Stephen King, ini termasuk yang terbaik, gua akui.

Premisnya ini bener-bener buat gua tertarik dan agak nyesel karena udah nonton trailernya. Film ini menceritakan tentang suami istri yang mencoba membangun hubungan kembali, pergi ke villa yang jauh dari permukiman. Sang istri mencoba mengikuti kemauan gairah sang suami yang begitu aneh yang malah menjebak dirinya yang terantai ke tiang tempat tidur sementara suaminya pingsan akibat serangan jantung mendadak.

By that, gua udah langsung mikir, bagaimana dia bisa survive? Escape dari rantai itu, coba? Inilah yang menjadi sesuatu yang menyihir gua. But more likely, film ini menciptakan sebuah kisah yang bener-bener diluar dugaan gua dan adegan demi adegan memancing reaksi gua.

Ceritanya menurut gua tidak begitu solid, somewhat enough. Pada first-act nya gua merasa film ini begitu soul less walau menit setelahnya, kisah menjadi menarik. Belum lagi performance sang aktor aktrisnya yang begitu bagus dengan dialog yang easy-going dan bener-bener digali betul sehingga ktia bakal fokus dengan sang karakter utama dengan baik.

Mike Flanagan kali ini meramu kisah dalam arahan yang begitu baik apalagi warna-warna indah namun tersirat akan makna yang menurut gua betul-betul paham memberikan rasa kepada penonton terhadap dunia yang dirasakan oleh sang karakter utama.

Horror yang ditampilkan tak hanya dari keseraman kisah, keseraman dengan apa yang terjadi padanya atau apa yang akan terjadi selanjutnya, tetapi didalam cerita karya Stephen King ini, memberikan suatu realita yang lebih serem dan menghantui jiwa atau mental seseorang. Gua menyimpulkan bahwa ni film lebih ke arah survival daripada visual eerie maupun jumpscare, tetapi bener-bener menarik reaksi dan tantangan kepada penonton.

It's different type but entertaining and of course, film ini recommended. Coba tonton deh lalu komen soal pendapat lu!

HAVE A NICE DAY AND LIVE FOR MOVIES!

RATING:
7.7/10

Sunday, October 1, 2017


Film yang masuk kategori Out Of Competition di Cannes 2017 ini memberikan sebuah suguhan yang begitu hebat. Kalau dibandingin—entah bisa apa ngga—dengan John Wick, which ada sedikit kesamaan, gua lebih prefer ni film, it’s really dark, full-packed bloody action dan dramatis.

Menceritakan sebuah kisah mengenai Sook-Hee yang hidup dalam dunia yang begitu kelam dan menyedihkan, hidup dalam sebuah dendam dan takdir yang gelap, mencoba untuk bebas dari dunia itu.

Ini film indie yang benar-benar menyajikan film yang buat otak gua mau meledak, bukan karena sesuatu yang memusingkan tetapi bagaimana sutradara beserta krunya menyiapkan menu aksi yang begitu memukau, bukan hanya mengumbar soal aksi tetapi disini juga menunjukkan sesuatu yang begitu kelam untuk ditampilkan. Lewat camera movement yang sekilas mengingatkan gua pada Irreversible, gua sedikit terganggu dengan shaky-camnya tetapi itu tidak begitu menjadi big problem kepada kesan yang sudah terbangun dengan solid. Cerita yang ditampilkan begitu dark, it’s like, kalian berusaha untuk menghilangkan masa lalu yang kelam dan hidup dalam kebebasan yang hakiki tetapi hal itu kembali menerpa dan kembali seperti sedia kala. It’s ironic, yet depressing at some point.
ㅤㅤ
Gua ada nyebut full-packed bloody action, yes. Opening yang udah ngasih lu pemandangan berdarah dan disitu gua udah berpikir, hal yang akan terjadi selanjutnya bakal dark. Belum lagi permainan musik yang mengatur cepat lambatnya tensi, dan itu sungguh bagus. Castnya udah mantap plus performancenya udah hebat. Well, in the end secara konklusif, ini film udah bagus tetapi IMO, ini adalah film keren level bawahnya Cannes, level bawahnya aja udah bagus apalagi yang paling atas. Boom, kalian mesti tonton ini! One of my favorite action this year.

Menurutmu gimana?
Film action yang kamu suka?
Tulis dikomen ya!

HAVE A NICE DAY AND LIVE FOR MOVIES!

RATING 
8.7/10

Saturday, September 30, 2017

Film kontroversial akan adegan eksplisitnya memberikan sebuah seni yang jujur dan hangat bagi gua. Agak aneh kedengarannya tetapi semakin lama gua suka model film beginian.

Adele, siswi SMA sastra menemukan hatinya merasa kosong akan sesuatu, melakukan eksplorasi akan cinta dan gairah, disitulah dia bertemu dengan seorang wanita berambut biru yang merupakan seniman.

Well, I can say, this one is my favorite. Entah gimana, film ini menuturkan sebuah rasa yang begitu berbeda dari yang lainnya. Terlepas dari adegan eksplisit dan pasti bertentangan lah dengan budaya lokal kita yang mana film ini penuh dengan cerita yang begitu meresap dengan tepat tanpa ada rasa emosional yang berlebih, dan tak setiap drama harus begitu, tetapi bagaimana membuat seseorang merasa terkoneksi akan cerita, merasakannya dan menyentuh hati kita tanpa disadari.

Cast yang super-wow, performa yang berani dan memang impresif. Adele yang tampil begitu cantik dengan bibir yang seksi dan usia muda yang masih melakukan eksplorasi akan cinta dan gairah sementara Emma, seniman yang tak lepas akan seni dan mengekspresikan dan menaruh hidupnya kepada seni.

Bagaimana kedua karakter ini saling dipertemukan dan kisah eksplorasi adele ini begitu bagus. Bagaimana si Kechiche meramu adaptasi graphic novel yang terasa mengalir begitu saja seakan-akan yang kita lihat begitu real dan ditambah aspek cerita dan performa aktrisnya yang begitu mendukung. Penggunaan color yang tepat, visual yang lembut dan peresapan rasa dari film ini begitu dijalankan dengan baik.

Gua suka bagaimana film ini mencoba untuk menampilkan bahasa visual yang jujur dan terasa natural juga hangat. Gua ga peduli apa kata orang soal sex scenes yang begitu lama apalagi di cinema, menurut gua adegan itu mencoba menunjukkan bahasa visual penuh gairah, cinta dan penyatuan jiwa yang seakan-akan melekat dan tersisip ke benak akan cinta mereka yang tak akan pernah bisa terlepaskan. Tapi kalau ditanya kesan pertamanya, memang weird, but I know the purpose and it works.

Film ini juga seakan menunjukkan kalau cinta tanpa kenal batas, kalau kamu suka, ya kejar, jangan peduli apa kata orang. Dan dari sisi lain, film ini juga membahas akan identitas seksualitas dan apakah rasa tiap-tiap tipe itu berbeda. Secara keseluruhan gua suka dengan kehangatan dan kelembutannya, menuturkan sebuah drama yang begitu menyentuh, apalagi tampil natural dan berdasarkan apa yang ada, I just loved this one.

Menurutmu gimana?
Tulis dikomen!

HAVE A NICE DAY AND LIVE FOR MOVIES!

RATING
9.5/10


Film yang bener-bener lagi ngehype di indonesia dan sebenarnya gua tertarik karena dua alasan, karna Joko Anwar, dan Pengabdi Setan di reboot. 

Menceritakan kisah sebuah keluarga dimana ibunya meninggal. Duka belum berakhir, ibu mereka kembali menjemput mereka.

Bingung mau ngomong dari mana, karena actually gua ga habis pikir dan bahkan perjalanan pulang gua ga berhenti memikirkan film yang barusan gua tonton. Mengapa tidak? Film ini merupakan reboot dari film cult classic yang amazing nyeremin. 

Film reboot ini sedikit mengubah beberapa tatanan didalam film sebelumnya, kayak yang lu udah liat di trailer kalo keluarganya memiliki 4 anak sementara yang versi klasik itu 2 anak dan pemilihan ini bener-bener ngebantu untuk memperkaya eksplorasi cerita didalamnya. Ceritanya sendiri yang udah bener-bener menjanjikan, terus disisip unsur-unsur misterinya yang tak lepas dari gaya Joko Anwar itu sendiri.

Horrornya itu! Ini adalah formula yang gua suka, formula yang bener-bener nyeret nafas lu, formula yang memainkan imajinasi. Actually, formula jump scares-nya cukup efektif dan paling efektif ialah pada bagian pertamanya. But sumpah, gua sampe ngelirik ke layar yang gelapnya saking takut dikejutin (cemen gua kali ini). Itu berkat bulid-up atmosfir horror yang begitu presisi. Tak hanya horror, Joko Anwar menaruh humor yang bener-bener gokil, secara emang ngakak. Dari keseluruhan horrornya begitu seimbang tetapi entah kenapa rasa horror itu semakin lama menurun dan pada beberapa audiens ngerasa itu lucu, but for me not, tetapi itu tidak memberikan kesan buruk karena berkat adanya misteri yang membuat film ini tetap seru, tetap thrill. Ending creditsnya!!! Gua mangap karna twist yang diberi ama Joko Anwar, you damn fuc*king awesome clever man.

Sound, sinematografi, dan akting para cast bener-bener top. Color grading film ini bener-bener cantik, sekaligus nyeremin. Belum lagi, lagu itu, astaga, gua merinding dengarnya pas nonton itu. Tetapi, lepas dari itu semua, sekilas film ini memberikan sebuah sajian yang bikin gua kepingin nonton lagi, dan yang jelas wajib buat orang indo dan kalo lu ga nonton, siap-siap aja denger lonceng, ibu bakal datang disamping lu. Couldn’t agree more that this is the best indonesian horror film on this year so far.

HAVE A NICE DAY AND LIVE FOR MOVIES

RATING
8.5/10

Saturday, September 23, 2017

A Ghost Story merupakan sebuah eksplorasi cerita dan konsep penceritaan akan rasa kehilangan, cinta, dan kematian. Diramu dengan sesuatu yang begitu real, tak perlu kata-kata tetapi menampilkan sebuah visual yang menarik perasaan gua dan itu sungguh berat dan dalam.

Menceritakan bagaimana kisah seorang perempuan yang baru saja ditinggal mati suaminya dan sendiri dalam duka yang begitu dalam.

Begitu banyak desas desus, split reviews maybe, dan apalagi kata orang-orang mengenai 7 menit Rooney Mara yang hanya makan pie plus plot yang sungguh lambat. Gua udah ngerasa low feeling about it, tapi setelah gua tonton dan apa yang orang bilang soal 7 menit itu, boom, gua speechless. It’s like, visual cerita yang bener-bener terasa nyata, tanpa harus membeberkan kata-kata banyak, 7 menit begitu lama, yes, gua bener-bener ga tahan melihat how alone is she, setiap sepotong pie yang dia makan, terpancar betul emosi juga lewat sound yang seakan kita begitu dekat dengan sang objek, bagaimana dia bertahan, bagaimana dia berusaha untuk menyingkirkan ingatan bersamanya apalagi akhir cinta mereka yang begitu, ah, bener-bener wow, gua speechless banget. Gua gaada masalah dengan pace yang sungguh lambat dan gua rasa itu bener-bener cocok karena bagaimana membuat para penonton tenggelam dalam rasa kesepian, kehilangan.

Editing film ini menurut gua cukup berani dan emang bagus, view 4:3 ratio yang diambil memang luar biasa indah, belum lagi backsound juga musiknya yang makin membuat gua tak bernafas dengan lega, seakan film ini berhasil membuat gua merasakan apa yang karakter di dalamnya itu rasakan. Koneksi yang betul-betul solid.

Film yang bersifat meditatif diracik dalam konsep artistik yang menurut gua inovatif dan sentimentil untuk orang tertentu. Kisah yang mengambil perspektif dari seorang hantu, memberikan kita sebuah pandangan akan satu-satunya yang akan kita bawa mati, it’s not money, it’s not every material tapi memori yang bukan untuk kita, tetapi untuk orang yang kita tinggalkan. Kemudian tak hanya itu, penyampaian materi mengenai kehidupan, kematian yang saling berkaitan. I just loved this film so much. Film tipe begini bakal tertuju pada orang tertentu karena pemilihan konsep seperti itu, bagi yang tidak biasa bakal nganggap apa yang dilakukan begitu membuang waktu banyak.

RATING:

9.4/10

Thursday, August 31, 2017



Film yang ditunggu-tunggu akhirnya telah tiba, well, apa yang kata orang, ini film benar-benar top markotop atau apapun itu, yes, this film is really a fun ride dan film keren yang harus kalian tonton dan enjoy.

Baby, menjadi pengemudi seorang kriminal demi melunaskan utang padanya.

Actually, memang ini film sebagai summer hit yang sungguh memuaskan. Di segala aspek, Edgar Wright memperhatikannya dengan tepat apalagi hal yang paling gua suka ialah bagaimana segala sesuatu mulai dari musik, dialog, kapan harus berkomedi, kapan harus benar-benar serius itu betul-betul diperhatikan olehnya. It’s like, everything is on the right place. Screenplay original, stylish yet awesome sensation you will get. Karena ini fokus pada Baby, so, film ini benar-benar menyesuaikan dengan apa yang dirasakan, dan sepanjang durasi bakal terus mendengarkan musik-musik klasik hits. GOD, QUEEN!!!

Film popcorn ini memang hebat, dalam karakternya bener-bener, like, ikonik terbantu banget sama busananya, plus dalam mengkarakterisasikan tokoh-tokohnya. Nah, si Baby sendiri merupakan karakter yang, jujur, sama sekali ga bisa gua tebak, bagaimana kehidupannya yang bertemu dengan seorang Debora yang menjadi motivasi lain untuk bebas tetapi apakah semudah itu? Ya, lu liat aja nanti. It’s not really romance tapi chemistry mereka dapet. Belum lagi, para cast yang benar-benar cocok dengan karakternya. Kevin Spacey yang, memang dia penjahat juga kejam tapi pada satu hal, dia juga punya hati dan lu bisa liat nanti, Jon Hamm dan lainnnya memiliki karakter yang unik sekali.

Gua jujur, sampai bingung mencari problem, tapi sebenarnya itu bukan tugasku, mencari titik kesalahan karena ketika gua menonton, gua harus bisa merasakan, memahami, enjoy, dan benar-benar mencoba melepaskan diri untuk merasakan sensasinya apalagi ini popcorn movie, so, gua selalu buang yang namanya pemikiran kritik saat menonton. Just enjoy it!

RATING:
9.3/10

Friday, August 18, 2017

Film ketiga sebagai penutup trilogi Apes menjadi suguhan yang cukup bagi gua, merasakan sebuah experience yang tidak mampu untuk membawa film ini ketingkat yang lebih baik daripada sebelumnya.

Mengkisahkan tentang para apes yang mengira kehidupan mereka telah aman tetapi muncul para manusia yang mencoba memberantas kaum apes dari muka bumi ini.

Well, mungkin banyak orang yang tidak menerima opini gua, tetapi inilah opini saya, inilah yang gua rasakan dan apapun itu gua sampaikan dengan jujur. Film ini memang tidak buruk dan juga tidak bagus-bagus amat. Tetapi film ini hanya sekedar sebagai penutup yang membuat tidak membuat kita merasa, "Kenapa film ini harus berakhir?" "Kenapa film ini berakhir seperti ini?" dan semacamnya. It's like, begitu saja. Disappointing? Tidak. Film ini hanya mencapai pada level lumayan-lumayan saja bagi gua.

Membawa unsur toleransi yang memang tak dipungkiri, terutama mencoba menyindir bahwa kehidupan manusia yang berlomba-lomba untuk menjadi kelompok individu yang terunggul tanpa menyadari bahwa disitulah letak keburukan.

Film ini memang berjalan dengan baik, aksi yang ditampilkan emang menarik, sinematografi yang tak perlu diragukan karena sepanjang durasi gua begitu kagum. Tetapi hal yang begitu membuat gua ngerasa kurang ialah, ada beberapa poin didalamnya yang kurang dilakukan secara maksimal atau setidaknya cukuplah. Kemudian bagaimana humor dimulai tidak pada tempatnya, seakan-akan fokus terhadap pesan yang ingin disampaikan menjadi renggang. Belum lagi pengeksekusian ketika sang Villain berakhir, dan gua ngerasa, "Udah?" gua ngerasa pada adegan itu, film ini mencoba buru-buru untuk menceritakan apa yang terjadi selanjutnya.

Hal yang paling gua suka dari apes ini selain aksi, dan betapa solid pesan dan ini itunya, tetapi kali ini, film ini menjadi film yang, cukup deh, memang udah pas untuk mengakhirinya daripada nantinya makin mengada-ngada.

Menurut gua film ini masih enak untuk ditonton kok terlepas dari betapa kurang solid pada bagian tertentu juga pengeksekusian yang kurang tepat. Dan Dawn Of The Planet Of The Apes merupakan favorit gua dalam trilogi apes ini.

Ini sih opini gua? 
Kalau perasaan lu pas nonton ini gimana?
Share di kolom komentar ya!

TERIMA KASIH AND HAVE A NICE DAY!

RATING: 5.7/10