Sunday, June 11, 2017

Sutradara: Patty Jenkins
Penulis: Zack Snyder (Cerita), Allan Heinberg (Screenplay)
Sinematografi: Matthew Jansen
Penata Seni: Dominic Hyman
Musik: Ruppert Gregson Williams

Cast: Gal Gadot, Chris Pine, Robin Wright, ...





“I am Diana Of Themyscira, daughter of Hippolyta!” ㅤㅤ






So, film yang lagi nge-hype, lagi heboh dengan kabar Wonder Woman yang katanya bagus, keren but kenyataannya, memang ini film menjadi pembangkit kejayaan DC setelah Batmannya Christian Bale di The Dark Knight karya Nolan. 



Basically, film ini menceritakan kisah Wonder Woman dengan alur maju mundur, menceritakan bagaimana dirinya sejak kecil hingga besar dilatih bela diri, hingga bertemu Steve Trevor (Chris Pine) yang membawanya menuju arena perang sesungguhnya hingga dirinya menemukan jati diri dan misi sesungguhnya.



So, gua applause banget sama Patty Jenkins dengan krunya yang telah berhasil buat gua excited dengan film ini. Dengan story yang bisa dibilang kuat, fun, padat juga apik. Selain lebih menunjukkan the real hero dengan tugas mulianya, lebih tepatnya yang gua ambil ialah soal perjuangan demi perdamaian dan ketentraman dan itulah yang Diana (Gal Gadot) inginkan, dia ingin membunuh Ares agar perang dimana-mana tidak akan terjadi lagi. Well, gua ga bisa nilai keakuratan film dengan versi komik tetapi entah emang dari sananya, ceritanya menggabungkan mitologi Yunani dengan perang dunia yang bersejarah dan terlihat realistis dan nyambung. 



Pokoknya dari sisi cerita memang sudah tertata dengan bagus, beberapa diselipkan rasa humor yang logic dan emang lucu, gak garing, bahkan ada momen awkward antara Diana juga Steve yang bikin gua geli, dan soal sisi emansipasi wanitanya emang juga kuat yang disusul dengan sisi yang menonjolkan perdamaian dan ketentraman yang di inginkan Diana.



Belum lagi shotnya yang bener-bener wonderful, apalagi suasana dan set Amazon yang bikin gua takjub, dan battle scene-nya bener apik ditambah slow motionnya juga score yang bener-bener pas dan makin menggugah selera ketika menontonnya. Gua udah keimpress dengan ceritanya bahkan para karakter yang udah ngecuri perhatian lu pada.



Film ini memiliki sesuatu yang berharga yang disampaikan penonton lewat perjuangannya, keras kepalanya Diana yang bener-bener harus tercipta dunia yang damai, dan lain-lain seakan-akan tidak hanya menghibur tetapi menjadi sajian yang berkesan, bermakna juga moral bahkan hal lain yang bisa lu ambil. Karena pengembangan story, hubungan antar karakter yang karismatik, juga performance para pemeran, pada wilayah deket ending sampe abis, bikin gua nangis tapi sayang ketahan gara-gara tempat publik. Pokoknya keren abis.







Film ini sangatlah berkesan dan lebih dari sekedar kata “menghibur”. So, RECOMMENDED pasti buat lu pada untuk nonton ni film. Empowering ada, romance ada, funny ada, drama dan actionnya juga ada dan gak ketinggalan soal pesannya, dan seluruh porsinya tepat dibagi.

RATING: 9.2/10

"It's not just about to feel, but how to accept, giving, and care each other without see what they are"

Film yang satu ini menarik perhatian gua dengan segala keanehan dan sedikit surreal yang disuguhkan oleh Eduardo Casanova. Film yang juga memasuki Festival Film Berlin dengan mendapatkan sebuah nominasi tetapi tidak memenangkannya. Bisa dibilang film seperti ini jarang di dunia perfilman.

Film ini menceritakan kisah orang-orang yang cacat, kelainan yang membuat kehidupan sosial mereka menjadi sebuah tantangan berat untuk mencari orang-orang yang bisa menerima mereka apa adanya bahkan ada disuatu momen mereka kehilangan semangat jati diri untuk hidup.



Film yang disutradarai Eduardo Casanova ini menarik, mulai dari segi cerita, sinematografi, musik, hingga aspek lainnya yang berjalan dengan baik. Well, dari script menurut gua sudah bagus hanya saja, terasa kurang juga tidak begitu dipoles lebih lanjut, kayak masih terlihat script mentahnya, belum hasil yang matang, sehingga yang ditampilkan hanya sebuah gagasan saja. Ada beberapa kemungkinan; durasi yang cukup singkat, atau karakter yang dibawakan begitu banyak. Tetapi secara keseluruhan dia membawa gagasan ini dengan baik walau dibalut dengan visual melancholis yang dicampur dengan face character yang cukup disturbing menurut gua. Model plotnya sendiri seperti terlihat acak-acakan tetapi semakin lama, kisah satu karakter dengan yang lain akan terkait dengan sendirinya.



Dari sinematografinya, bener-bener merepresentasikan dan menciptakan suasana melankolis dan bener-bener ngebantu. Awalnya gua masih ngerasa aneh dan ketika semakin lama lu kenal karakternya, semakin mendalami kisah dan perasaannya, warna itu yang semula rasanya aneh malah berubah dan memberikan kesan lembut juga melankolis. Pemilihan ungu menjadi sebuah hal yang tepat untuk menghasilkan kesan tersebut, bahkan ditaruh diseluruh adegan tanpa terkecuali.



Ada satu hal yang paling gua suka dan buktinya masih terngiang-ngiang dikepalaku. Soundtracknya. Lu bakal denger lagu yang menurut gua familiar yang berjudul Augien Canto, atau dalam Inggrisnnya, Someone Sang. Lagu itu bener-bener ngelekat dipikiran dan telinga gua, memberikan kesan hangat, nyaman, juga sedih.



Well, minus dari film ini selain script kurang matang, koneksi penonton terhadap karakter masih kurang intim walau gua sudah dapat feelnya. Soal akting para cast-sih lumayan-lumayan aja.
Dengan segala keabsurd-an ala Eduardo Casanova ini berhasil memberikan sebuah pesan yang begitu bermakna. Sebuah film yang mengajakmu untuk merasakan bagaimana hidup menjadi mereka yang berbeda dari kita, entah itu fisik juga psikologis, bahkan orang-orang seperti ini pada realitanya bahkan dipinggirkan. Ini bukan hanya soal untuk merasakan apa yang mereka rasakan, seakan mengajak kita untuk belajar menerima, merangkul, juga peduli akan sesama tanpa memandang siapa mereka dan rupanya.



Well, secara konklusif, film ini memberikan pengalaman berbeda dalam menonton dan cerita yang kesannya cukup deep menjadi rekomendasi untuk kalian yang suka film-film aneh, yang absurd. Memang ini film gak populer, dan banyak juga yang ga suka dengan film ini karena ketidakjelasan pada momen tertentu juga kesannya boring bagi yang tidak biasa.

RATING: 8.0/10

Tuesday, April 11, 2017

GENRE: HORROR THRILLER
DURASI: 1 JAM 40 MENIT
RATED: DEWASA

SUTRADARA: JORDAN PEELE
PENULIS: JORDAN PEELE
CAST:
DANIEL KALUUYA as Chris
ALLISON WILLIAMS as Rose
...
RILIS: 7 APRIL 2017 (INDONESIA)






"HANYA KARENA DIRIMU DIUNDANG BUKAN BERARTI KAU DITERIMA"


REVIEW:
Film yang menarik, menegangkan, juga mencekam ini masih populer di negara asalnya, Amerika. Menggarap sebuah ide yang berasal dari sebuah lelucon ataupun stereotip orang sana tentang, "Jangan pernah datang ke rumah orang tua pacar berkulit putih!", karena pasti kalian tahu lah, beberapa orang tua sana masih menganggap ras putih lebih wow. Tetapi, Jordan mengubah anggapan tersebut menjadi suatu hal yang jenius dan tak diduga-duga.


First thing, first, gua mau ngomongin soal ceritanya. Chris (Daniel Kaluuya) yang seorang fotografer muda berkulit hitam di ajak oleh pacarnya Rose (Allison WIliams) yang berkulit putih ke rumah orang tuanya. Chris pasti cemas akan orang tuanya yang nantinya bersikap rasis, karena biasanya orang tua sana umunya begitu. Tetapi Rose mengatakan bahwa orang tuanya tidak seperti itu. Well, sesampai disana, memang, orang tuanya tidak rasis, bahkan akrab, tetapi Chris merasa heran dengan dua pembantu berkulit hitam yang bersikap aneh dan menyembunyikan sesuatu. Orang tua Rose seorang Dokter dan ibunya seorang psikologis yang pandai menghipnotis dan mengubah perilaku buruk seseorang. Tidak ada hal aneh yang begitu mencolok bahkan biasa-biasa saja tetapi ketika malam harinya, dia melihat hal yang aneh, misterius, bahkan ke esokan harinya, hal aneh terasa semakin mengganjal, tetapi ketika semua hal yang mengganjal itu terjawab sudah, waktu telah habis baginya untuk keluar dari sana.


Cerita yang dibawakan Jordan Peele ini terlihat modern classic, bahkan openingnya jelas banget menunjukkan horror klasiknya. Kemudian masuk ketahap building character yang perlahan-lahan menciptakan koneksi yang bagus terutama Chris, Rose dan juga keluarganya. Cerita ditampilkan terlihat sederhana tetapi pintar dalam membawa dan menciptakan keadaan, situasi atau suasana yang sungguh mencekam, dan menurut gua ceritanya shocking twist, kalian bisa nonton sendiri kalau mau tahu. Pada cerita yang dibawakan Jordan Peele ini juga bersifat humor yang mana bintang utama yang menunjukkan humor sebagai penenang tensi dan menambah kenyamanan ialah kawannya Chris. Humor yang terkadang bersifat satir ini berhasil membuat orang tertawa. 


Bagaimana dengan hal lainnya? Setiap pemerannya disini menunjukkan performa yang baik, ekspresi yang superb bahkan pandai menunjukkan bagaimana ekspresi seseorang ketika menyembunyikan sebuah misteri tanpa kita mengetahui bahkan merasakannya. It's like, semua berjalan dengan begitu saja tanpa kita sadari dan ini mendorong suksesnya thrill rasa misteri dalam cerita. Daniel Kaluuya dan Allison Williams adalah dua aktor aktris yang gua suka dan begitu memikat. Unsur creepy yang digunakan cukup sederhana, buktinya senyum sang karakter antagonisnya begitu berasa creepy-nya. Sound and Musicnya kesannya rough atau kasar, terutama alunan Biola yang ikonik dalam film ini menambah cita rasa seramnya. Suka banget dengan konsep alam bawah sadar yang diciptakan, gak bisa ngomong, gerak aja susah, jadinya penonton kayak benar-benar merasakan dan based on experience. Well, akhir kata, soal sinematografinya menurut gua biasa-biasa saja walau ada adegan yang menunjukkan warna yang terlihat beautifully crafted. Banyak adegan yang ikonik dan unforgettable atau takkan dilupakan, termasuk saat dirinya disugesti, "Sink into the floor!" really iconic. 



OVERALL, Get Out memberikan sensasi Horror Thriller dengan pengeksekusian dalam cerita yang sifatnya thought-provoking atau penonton di ajak untuk berpikir, lalu karakter dan sound musiknya di eksekusi dengan sejenius mungkin. Get Out adalah Horror yang tipikalnya berbeda dengan Horror umum lainnya mengumbar sebuah keseraman dalam suasana saja atau Jump Scares saja yang lagi banyak diminati orang, malah Get Out mencoba untuk menarik perhatian dalam ketakutan dan ketegangan penonton lewat karya jeniusnya dalam sajian cerita yang menarik dan classy. Ini merupakan Salah Satu Film Horror Terbaik yang pernah gua lihat sejauh ini, INGAT! Film ini tidak mengumbar keseraman jump scares kayak di The Conjuring (2013) atau sejenisnya, kalau ngeharap seperti itu di film ini, mending jangan nonton.

RATING: 9.0/10

Tuesday, March 14, 2017

Directed by: 
Jordan Vogt-Roberts
Cast: 
Tom Hiddleston, Brie Larson, Samuel L. Jackson, John Goodman, and other cast.
Screenplay Writer: 
Dan Gilroy, Max Borenstein
Produced By: 
Cinematography:
Larry Fong

IMDb: 7.2/10

Metascore: 63%
Rotten Tomatoes: 79%


“KONG IS BACK!!!” ㅤㅤ

ㅤㅤ
SINOPSIS:
Dua Ilmuwan menemukan sebuah pulau yang disekelilingnya selalu ada badai sehingga terisolasi dari dunia luar, tetapi mereka tidak tahu ada sesuatu yang jauh diluar pikiran kita dan menjadi destinasi maut mereka.


REVIEW:

KONG IS BACK!! Pada kali ini, sebuah film lanjutan Kong muncul dengan ide cerita yang baru dan lebih fresh ketimbang dahulunya serta menyajikan sajian yang lebih mengutamakan kata “hiburan”. Kisah kelanjutan Kong yang dibuka dengan isu-isu ditemukannya pulau aneh menjadi dasar cerita yang menarik hingga kejutan demi kejutan dikeluarkan disetiap menitnya setelah kalian nantinya bertemu dengan Sang King Kong.





Keseluruhan film ini terlihat seru dan bener-bener popcorn movie banget deh, tapi kalau dilihat baik-baik ada beberapa komponen yang tidak diperhatikan karena pemfokusannya terhadap KONG (Welcome to Popcorn Movie). KONG dan Monster lainnya adalah objek utama disini dan karakter disini hanyalah hiasan semata. Dari awal hingga akhir, anda akan merasakan bahwa karakter yang dibawakan Samuel L. Jackson adalah paling berpengaruh dan kuat. Pengembangan karakter selain perannya tidak berjalan dengan baik begitu juga dengan porsi dialognya akibat terlalu fokus terhadap KONG dan Monsternya ketimbang kesan lebih yang akan diterima oleh penonton.



Film ini memiliki shot yang indah dan memukau juga cukup keren dimata, begitu juga dengan score musik background yang juga cukup bagus. Soal CGI, tak usah diragukan, anda sudah pasti tahu. Kalau karakter manusianya yang pada kriteria not great at all (kecuali pada saat mereka beraksi, dan adegan pedang katana), monster-monster disini di perbanyak dan memiliki kesan lebih dari pada sebelumnya.



OVERALL, Kesan yang ditampilkan disini hanya seru, dan gagal sedih tapi sukses kesal sama tentara itu. Minim kesan ketimbang pendahulunya King Kong (2005) yang malah memiliki kesan yang lengkap. Tapi ini SANGAT DI RECOMMENDED buat yang mau seru-serunya aja ketimbang mikir ini itunya, menurut gua fun, enjoy, seru and pretty entertaining.


RATING: 6.7/10

Wednesday, March 8, 2017

IMDb: 8.7/10

Rotten Tomatoes 92%

Sutradara: James Mangold
Screenplay Writer: James Mangold, Scott Frank, Micheal Green
Cast: Hugh Jackman, Dafne Keen, Patrick Stewart

“IT’S TIME FOR YOU TO REST!!!” ㅤㅤ
ㅤㅤㅤㅤ
SINOPSIS:
Mengkisahkan bagaimana kehidupan Wolverine yang semakin sengsara ditambah munculnya satu misi yang akan menjadi misi terakhirnya.






REVIEW:
Film ini sangat wajib untuk ditonton karena ini merupakan film terakhir Hugh Jackman berperan sebagai Wolverine. Berbeda dengan film sebelumnya yang lebih kepada aksi dan efek yang menggugah selera, disini film ini mengumbar soal kehidupannya yang telah kehilangan. Karena belum pernah nonton X-Men maupun Wolverine franchise apapun, mungkin mereka adalah orang-orang yang masih hidup dari bencana yang mengancam mereka difilm sebelumnya. 







Disatu sisi penonton dapat merasakan bagaimana dirinya yang begitu menyedihkan dan penuh sengsara. Nah, satu misi ini berhubungan dengan perempuan kecil yang bisa kalian lihat di Trailer, X-23 atau Laura yang mana diperankan dengan hebat dan dia terlihat cocok. Bedanya dengan film-film sebelumnya, film ini terasa bebas liar di RATED R atau Dewasa sehinggal tampak brutal dan apa yang diinginkan dari sosok Wolverine terwujud dengan baik dalam film ini. Hampir lupa sama Jokes kecil yang disisipkan begitu terasa dan berhasil supaya gak terlalu serius amat, pasti. ㅤㅤ






ㅤㅤㅤ
OVERALL, Film ini sangat RECOMMENDED buat pecinta aksi, Marvel Fans, dan yang lainnya. Full Action berdarah dengan drama yang menjadi hal yang menonjol dari film ini.



RATING: 8.8/10

Sunday, February 19, 2017


Director: M. Night Shyamalan

Writer: M. Night Shyamalan
Year: 2016 (Released in 2017)
Genre: Horror Mystery Thriller
Rated: Remaja / PG-13
Durasi: 1 jam 57 menit










“HE’S ON THE MOVE!"ㅤㅤㅤ


SINOPSIS:
Tiga remaja diculik oleh seseorang yang memiliki 23 kepribadian yang menyulitkan mereka untuk kabur darinya.

REVIEW:
Give applause buat Sang Sutradara M. Night Shyamalan and don’t forget to James McAvoy yang menunjukkan performa yang wow di film ini, bayangkan saja dia melakukan pergantian ekspresi yang terlihat sudah menjadi pribadi yang lain, serta Anya Taylor-Joy yang tetap menggelora setelah dia muncul di film The VVitch (2015) yang sama-sama hebat.



Dari sinopsis saja udah kepikir bagaimana sulitnya mereka dan disinilah menjadi daya tarik serta tetap pada ciri khasnya, juga film ini mengembalikan citra yang bagus seperti Unbreakable (2000) juga Signs (2002). Tensi dalam film ini dibangun secara perlahan dengan menggabungkan beberapa plot yang akan menjelaskan, memberikan misteri kepada penonton serta menarik simpati penonton kepada sang tokoh utama yang sangat pahit untuk dirasakan. Karakter disini sudah cukup solid hanya saja dua pemain pendukung dimana salah satunya temannya Claire tidak begitu membuat saya impressive. Disini, ending sangatlah memuaskan dan ada satu hal yang mungkin bisa saja terhubung dengan salah satu filmnya, kalau ada yang sadar.





Film ini memiliki pesan yang bisa dibilang rasa sakit merupakan hal yang sulit untuk dihilangkan apalagi kalau itu sudah berhubungan kedalam batin. Rasa sakit yang diartikan dalam film ini berbeda dan ada dua karakter yang memiliki latar belakang yang begitu pedih dan berhasil menarik simpati penonton. Aku simpulkan bahwa rasa sakit harus segera diatasi dan penting juga untuk membicarakannya dengan orang yang menurutmu bisa dipercaya sebelum itu berubah menjadi traumatik. (Kalau udah nonton pasti ngerti). ã…¤


OVERALL, Film ini cukup menjaga tensi ketegangan dimana puncaknya yaitu ending sanggup membuat jantung berdegup kencang dan ini sangat DIREKOMENDASIIN buat penggemar M. Night, misteri, juga Thrill yang modelnya dibangun secara perlahan-lahan. 





RATING: 8.4/10

Tuesday, July 12, 2016



Genre: Kriminal Drama Fantasi
Pemeran: Ben Whishaw, Dustin Hoffman, Alan Rickman
Sutradara: Tom Tykwer
ScreenWriting: Andrew Birkin and other, Adaptation from Partick Süskind.
Tahun: 2006

Kali ini saya ingin mengulas film ini dan hasilnya saya sematkan dibawah apa film ini baik atau direkomendasiin atau apalah, pokoknya ikutin alurnya dan saya gak bakalan membeberkan spoiler--sepertinya sudah kayak fobia bagi para Movie Maniac.

Entah kapan saya tonton film ini yang jelas beberapa hari yang lalu.
Secara singkat film ini berkisah tentang seorang pria yang mahir meracik sebuah parfum yang wangi dimana dia ingin meracik aroma dari para wanita yang menurut penciumannya memiliki aroma khas dan menggoda dengan membunuhnya, melumuri lemak hewan keseluruh tubuhnya, dipangkas rambutnya, dan lemak itu dikumpul hingga diperas menghasilkan minyak yang akan menjadi parfum.

Kalau dilihat-lihat film ini sangat menarik--untuk dewasa ingat! (Padahal gua nonton ini *lol).
Film ini sangat aneh dan karena saya belum lihat trailer apalagi sinopsis dari situs lain ngerasa bagian awalnya itu kaya aneh, bisa cium bau tajam sampe beratus ratus meter da disitulah baru nyadar kalo ini masuk fantasi. Dengan cerita yang cukup emosional bagi saya apalagi Ben Whisaw memerankan tokoh Jean-Baptiste Grenouille yang sangat hebat, sifat kepolosannya itu membuat saya kesal dan arrghhh... *berandai bisa masuk kayak Sadako* di menit-menit terakhir kita akan terdiam karena scene ini sungguh ... beh.. takut nge-spoiler nanti. Overall, dari cerita yang disuguhkan pada penonton dari awal kita akan terseret hingga ke jurang dalam yang mana kita akan begitu emosional dengan orang yang menyeret kita *beh*. Hanya saja fantasinya terlihat berlebihan tetapi tidak apa-apa selagi fantasi, ditambah bagian sebelum ending dan endingnya tidak terlalu wow kali tapi sudah pas.

Hanya itu saja penilaian dari perasaan saya saat menonton film ini.

Rating dari saya: 7.5/10
Rating dari Imdb: 6.8/10